Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mencari agen yang tepat dan memiliki spesifikasi baik untuk pengadaan PT Trans-Jakarta. Rentetan kecelakaan dan mogoknya bus Trans- Jakarta membuktikan faktor usia bus yang sudah tua dan kondisi mesin yang buruk ikut andil dalam penyebabnya. PT TRANSPORTASI Jakarta (Trans-Jakarta) memastikan pihaknya akan menambah armada baru bus Trans-Jakarta. Namun, bus baru itu akan terealisasi pada tahun depan, sebab BUMD DKI tersebut baru melakukan pembelian bus Trans-Jakarta pasca-Lebaran. Perakitan bus tersebut membutuhkan waktu delapan bulan dari sekarang, Juli 2014. Karena itu, bus didatangkan pada 2015.
Direktur Utama PT TransJakarta Antonius Steve Kosasih, di Jakarta, Senin (7/7), mengatakan pihaknya telah mendapat instruksi dari Pemprov DKI soal kelanjutan pembelian bus Trans-Jakarta. Itu karena wewenang untuk membeli armada telah diserahkan kepada PT TransJakarta. Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih mencari agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang tepat dan memiliki spesifikasi baik untuk pengadaan bus Trans-Jakarta.
Menyediakan Sewa, Rental Mobil Di Jakarta Dengan Harga Murah dan Lepas Kunci, Hubungi Kami Untuk Pemesanan
Selasa, 15 Juli 2014
Kamis, 03 Juli 2014
LCGC Perlu Ketegasan
Pemerintah diminta tidak lepas tangan dan menyerahkan keputusan kepada Pertamina.
KEMENTERIAN Perin dustrian menyata kan produk terbaru mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/ LCGC) menyesuaikan lubang tangki bensin menjadi kecil agar hanya bisa mengonsumsi BBM nonsubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Adapun mobil-mobil dengan lubang bensin yang belum disesuaikan tidak akan ditarik untuk penyesuaian.
Namun, Pertamina tetap meminta ketegasan berupa aturan pemerintah yang melarang LCGC mengonsumsi BBM bersubsidi. Ketidakselarasan itu membuat upaya meredam konsumsi BBM bersubsidi kian sulit dengan makin banyaknya LCGC yang beredar. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan pihaknya telah meminta produsen LCGC memperkecil lubang tangki bensin.
KEMENTERIAN Perin dustrian menyata kan produk terbaru mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/ LCGC) menyesuaikan lubang tangki bensin menjadi kecil agar hanya bisa mengonsumsi BBM nonsubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Adapun mobil-mobil dengan lubang bensin yang belum disesuaikan tidak akan ditarik untuk penyesuaian.
Namun, Pertamina tetap meminta ketegasan berupa aturan pemerintah yang melarang LCGC mengonsumsi BBM bersubsidi. Ketidakselarasan itu membuat upaya meredam konsumsi BBM bersubsidi kian sulit dengan makin banyaknya LCGC yang beredar. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan pihaknya telah meminta produsen LCGC memperkecil lubang tangki bensin.
Langganan:
Postingan (Atom)